PROTISTA
A. CIRI-CIRI
PROTISTA
- Umumnya uniseluler, ada beberapa yang multiseluler tetapi masih sederhana dan belum terdeferensiasi menjadi jaringan.
- Sel bersifat eukarotik, yaitu sudah mempunyai membran inti sel
- Hidup di air, baik air tawar maupun laut, di tanah, seresah dan tempat-tempat yang lembab.
- Memiliki cara makan yang berbeda-beda, yang dapat digolongkan dalam 3 kategori, yaitu:
a. Protista autotrof,
yaitu protista yg memiliki klorofil shg mampu berfotosintesis (mampu mengubah
zat anorganik menjadi zat organik dengan bantuan energi matahari). Contoh :
Algae ( Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrophyta, Phaeophyta, Chlorophyta)
b. Protista
heterotrof, yaitu protista yg “menelan” makanan dengan cara fagositosis
atau memasukkan makanan melalui mulut sel. Contoh : Protozoa (Mastigophora,
Sarcodina, Ciliata, Sporozoa).
c. Protista yg mencerna makanan
di luar sel (ekstraseluler) dan kemudian menyerap hasilnya yang berupa
sari-sari makanan.
B.
PENGGOLONGAN PROTISTA
Protista
mempunyai anggota yg sangat banyak, sehingga untuk mempelajarinya para ahli
taksonomi membagi protista dalam 3 golongan, yaitu :
1. Protista Menyerupai Hewan (PROTOZOA)
Berdasarkan alat
geraknya dibagi menjadi 4 Filum, yaitu :
a.
Mastigophora / Flagellata ( Protista berbulu cambuk)
b. Sarcodina
/ Rhizopoda (Protista berkaki semu)
c.
Ciliophora / Ciliata (Protista bersilia)
d. Sporozoa
(Protista berspora)
2. Protista Menyerupai Tumbuhan (ALGAE)
Berdasarkan pigmen
yang dikandungnya dibagi menjadi 6 Filum, yaitu :
a. Euglenophyta
(ganggang euglena)
b.
Chrysophyta (ganggang perang/ keemasan)
c.
Pyrrophyta (ganggang Api)
d.
Phaeophyta (ganggang coklat)
e.
Rhodophyta (ganggang merah)
f.
Chlorophyta (ganggang hijau)
3. Protista
menyerupai jamur
Dibagi menjadi
2 Filum, yaitu :
a.
Myxomycota (jamur lendir)
b. Oomycota
(jamur air)
A. PROTOZOA
(Protista mirip hewan)
CIRI-CIRI
:
- Protozoa berasal dari kata Proto artinya pertama,dan zoon ya artinya hewan. Jadi protozoa artinya hewan yg pertama.
- Tubuh uniseluler, ukuran tubuh sekitar 100 – 300 mikron.
- Sel terbungkus oleh membran sel.Protoplasma dibedakan menjadi 2, yaitu ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam).
Ektoplasma
dapat menghasilkan dinding sel berupa pedicula (selaput sel) atau
test (cangkang yg keras).
Di dalam
endoplasma terdapat organella, contohnya nukleus, vakuola kontraktil (vakuola
berdenyut) dan vakuola makanan. Umumnya Protozoa memiliki satu inti
(nukleus), kecuali pada Paramaecium mempunyai 2 inti (makronukleus
dan mikronukleus).
Vakuola
kontraktil adalah
organel yg berfungsi untuk mengeluarkan sisa –sisa metabolisme (ekskresi)
dan untuk osmoregulator (mengatur tekanan).
4. Habitat
kosmopolitan, artinya ada yang hidup di air, di tempat lembab atau parasit pada
organisme lain.
5. Respirasi
dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya dengan cara difusi.
6.
Reproduksi : Vegetatif/aseksual : umumnya dengan membelah diri,
tetapi ada pula yang membentuk spora.
Generatif/seksual : konjugasi
PENGGOLONGAN Protozoa dibagi menjadi 4 filum
berdasarkan alat geraknya, yaitu
1.
MASTIGOPHORA / FLAGELLATA
Flagellum = bulu cambuk. ; mempunyai alat
gerak berupa flagella/bulu cambuk. Mastix= bulu cambuk
Flagellata
mempunyai 1 atau beberapa flagella pada bagian anterior.
Fungsi
flagella : sebagai
alat gerak, alat peraba dan untuk menangkap makanan
Habitat: parasit
pada organisme lain Sitoplasma dilapisi pelikel/kutikula sehingga bentuknya
tetap. Reproduksi dengan cara membelah diri.
Contoh :
- Trypanosoma
gambiense& Trypanosoma rhodesiense Parasit pada
darah manusia, Menyebabkan penyakit tidur, dengan perantara lalat
Tse-tse yaitu Glossina palpatis
- Trypanosoma
cruzi , penyebab penyakit chagas
- Trypanosoma
evansi, menyebabkan penyakit sura pada hewan
ternak
-
Leishmania donovani, penyebab penyakit kalazaar
- Trichomonas
vaginalis, penyebab keputihan pada wanita
- Giardia
lamblia, terutama hidup pada usus dua belas jari sehingga
menyebabkan diare
2.
SARCODINA / RHIZOPHODA
Rhizophora
berasal dari kata rhizo= akar dan podos = kaki,
sedang Sarcodina berasal dari kata sarkodes = daging. Jadi
Rhizophoda adalah protozoa yang menggunakan kaki semu (pseudopodia)
untuk bergerak dan sebagai alat untuk mengangkap mangsanya.
Pseudopodia merupakan penjuluran atau penonjolan ke arah luar dari sitoplasma.
Pseudopodia
mempunyai beberapa bentuk, yaitu :
1. Lobodia
/ Lobopodium, berupa ujung yg tumpul
2. Filopodia
/ Filopodium, ujung halus dan runcing
3. Aksopodia,
bentuk teratur dari satu titik pusat
4. Rhizopodia,
bentuk kurus dan bercabang
Tubuh bersel
satu, dengan bentuk yang berubah ubah / amorf. Ada yang
telanjang , dan ada yang mempunyai cangkang. Contoh yang mempunyai cangkang adalah
Foraminifera , Arcella
Hidup bebas
di alam, dan ada juga yang parasit
Makanan
diambil dengan cara fagosit.
Reproduksi
dengan cara membelah diri (pembelahan langsung tanpa didahului mitosis)
Contoh :
a. Amoeba
(a: tidak, morf: bentuk) :
hidup
bebas : Amoeba proteus
hidup
parasit pada manusia:
- Entamoeba
dysentriae (Entamoeba histolytica)
Hidup
parasit dalam usus halus manusia, menyebabkan disentri
- Entamoeba
coli, dalam usus tebal (kolon) manusia, membantu membusukkan
sisa-sisa makanan dan membantu menyusun vitamin
- Entamoeba
ginggivalis hidup di
rongga mulut (celah-celah gigi/gusi) manusia, memnyebabkan penyakit gusi (ginggivitis).
b. Rhizophoda
bercangkang:
-Arcella
-Foraminifera, sebagai penunjuk adanya kandungan
minyak bumi, hidup di laut
–
Radiolaria (Heliospera), sebagai bahan penggosok, hidup di laut
- Heliozoa (contoh : Actinosphaerium
)
3. CILIATA /
CILIOPHORA / INFUSORIA
Mempunyai alat gerak berupa silia
/ rambut getar
Fungsi silia : sebagai alat gerak, penerima
rangsang dan pengambil makanan.
Selnya
dilapisi pelikel sehingga bentuknya tetap (umumnya berbentuk oval),
memiliki satu makronukleus dan satu atau lebih mikronukleus.
Fungsi
makronukleus adalah
berperan dalam metabolisme
Fungsi
mikronukleus adalah
berperan dalam perkembangbiakan
Hidup di air
tawar, tanah dan ada yg parasit
Reproduksi :
Aseksual : membelah diri
Seksual
: konjugasi
Contoh : Paramaecium
caudatum (hidup bebas)
Nyctoterus
ovalis (parasit
pada usus kecoa)
Balantidium
coli (hidup di
kolon manusia) menyebabkan balantidiosis (diare)
Stentor (bentuk terompet,
hidup di air tawar)
Didinium (predator Paramaecium, hidup
di air tawar)
Vorticella(bentuk lonceng dengan tangkai
panjang untuk melekat, hidup di air tawar),
Stylonichia (silia berbentuk duri, hidup bebas
di air tawar).
Proses
konjugasi pada Paramaecium caudatum :
- Dua Paramaecium saling menempel pada bagian oral (mulut sel). Membran sel yg menempel melebur sehingga terbentuk saluran konjugasi/jembatan sitoplasmik.
- Pada bagian masing-masing sel, mikronukleus diploid (2n) membelah secara meiosis menghasilkan 4 mikronukleus haploid (n). Makronukleus tetap.
- 3 mikronukleus yang dihasilkan dari masing-masing Paramaecium akan hancur, sedangkan satu mikronukleus akan membelah secara mitosis menghasilkan 2 mikronukleus.
- Satu nukleus akan bergerak ke arah jembatan sitoplasmik, melebur dengan mikronukleus sel Paramaecium di sebelahnya sehingga 2 inti (mikronukleus) bergabung menjadi satu (sinkarion). 2 Paramaecium tersebut akhirnya identik.
- Sel-sel Paramaecium terpisah. Makronukleus hancur. Mikronukleus membelah secara mitosis 3 kali berturut-turut menghasilkan 8 mikronukleus.
- 3 mikronukleus menghilang/melebur, 4 mikronukleus bergabung membentuk makronukleus sedangkan 1 mikronukleus tetap menjadi mikronukleus.
- Selanjutnya, masing-masing Paramaecium membelah 2 kali berturut-turut sehingga setiap Paramaecium menghasilkan 4 Paramaecium baru.
4.
SPOROZOA
- Semua anggotanya bersifat parasit, tidak mempunyai alat gerak.
- Membentuk spora untuk menginfeksi inangnya.
- Bentuk bulat panjang
- Reproduksi :
Aseksual : Skizogoni,
yaitu pembelahan diri yang berlangsung dalam tubuh
inang tetapnya.
Seksual
: Sporogoni, yaitu pembentukan spora yang berlangsung di dalam
tubuh inang perantaranya (hospes intermediet).
Contoh:
Plasmodium, parasit pada eritrosit (darah
merah) manusia, menyebabkan penyakit malaria dengan perantara nyamuk Anophelesbetina.
Ada 4 macam
Plasmodium, yaitu :
- Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana , gejala timbul demam selang 48 jam
- Plasmodium malariae menyebabkan malaria quartana, gejala timbul demam selang 72 jam.
- Plasmodium falcifarum menyebabkan malaria tropica, gejala demam timbul tidak menentu.
- Plasmodium ovale menyebabkan malaria dengan gejala yang sama dengan malaria tertiana.
- Toxoplasma gondii , penyebab penyakit toxoplasmasis. Hidup dalam darah, limfe, dan jaringan otak Mammalia, misal kucing.
Daur hidup Plasmodium
:
1.
Fase vegetatif / aseksual/ skizogoni :
Berlangsung
di dalam tubuh manusia.
a.
Siklus Eksoeritrositer(EE). ( ekso : luar , eritrosit : sel darah merah)
Nyamuk Anopheles
betina mengisap darah manusia, sporozoit (bibit penyakit) dalam
air liur nyamuk masuk ke dalam tubuh manusia. Sporozoit menyerang butir-butir
sel darah merah kemudian masuk ke hati menjadi skizont kriptozoik.
Skizont kriptozoik berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri
membentuk merozoit cryptozoik.
b.
Siklus Eritrositer (E).
Merozoit
cryptozoik masuk ke dalam sel darah merah dan berkembang menjadi
bentuk tropozoit. Selanjutnya inti tropozoit tersebut mengalami
pembelahan secara berganda membentuk merozoit . Kemudian sel darah merah
pecah. Sebagian merozoit ada yang berkembang membentuk gametofit, sedang
sebagian yang lain ada yang menyerang sel darah merah yang lain. Proses
merozoit menyerang sel darah merah disebut sporu
2.
Fase generatif / seksual / sporogoni :
Berlangsung
di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina
Saat nyamuk
menghisap darah manusia, gametosit ikut terbawa masuk ke dalamtubuh nyamuk.
Gametofit tersebut akan berkembang menjadi mikrogamet (gamet jantan) dan
makrogamet (gamet betina). Jika terjadi pembuahan (gamet jantan membuahi
gamet betina) maka akan terbentuk zigot yang menempel di dinding
lambung nyamuk. Zigot akan berkembang menjadi ookinet.
Ookinet menembus dinding lambung dan menempel di sebelah luar. Ookinet
selanjutnya tumbuh menjadi ookista. Ookista membelah menjadi banyak.
Tiap ookista
akan membungkus diri dengan sedikit sitoplasma membentuk oosit . Oosit
akan berkembang membentuk sporozoit baru yang tersebar ke dalam jaringan
tubuh nyamuk Anopheles termasuk ke dalam kelenjar liur.
BAGAN DAUR
HIDUP PLASMODIUM :
B. ALGAE
(GANGGANG)
(Protista mirip tumbuhan)
CIRI-CIRI
ALGAE :
- Ada yang uniseluler dan ada pula yang multiseluler.
Algae
uniseluler ada yang soliter, ada pula yang berkoloni; beberapa algae uniseluler
dapat bergerak dengan menggunakan bulu cambuk.
Algae
multiseluler dapat berupa filamen (benang), lembaran atau menyerupai tumbuhan
tingkat tinggi tetapi belum dapat dibedakan bagian akar, batang dan daun (masih
berupa thalus).
- Mempunyai ukuran yang sangat beragam. Ada yang hanya dapat diamati dengan bantuan mikroskop (mikroskopik), ada pula yang dapat dilihat langsung tanpa bantuan alat (makroskopik).
- Habitat di air (air tawar atau air laut) dan juga di tempat-tempat yang lembab dan basah.
- Algae sudah mempunyai dinding sel, sehingga bentuknya tetap.
- Dalam sel algae mempunyai berbagai plastida, yang paling utama adalah kloroplas.
Plastida adalah organel sel yang mengandung
zat warna (pigmen).
Kloroplas adalah plastida yang mengandung
pigmen klorofil yang berperan dalam fotosintesis. Oleh karena itu algae
bersifat autotrof, yaitu dapat menyusun makanan sendiri yang berupa zat
organik dari zat-zat anorganik.
Pada
permukaan atau di dalam kloroplas terdapat pirenoid.
Fungsi
Pirenoid : pada
ganggang hijau sebagai tempat pembentukan amilum,
pada
ganggang yang lain berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Pigmen-pigmen
lain yang
terdapat dalam algae, di antaranya adalah :
- fikosianin
(warna biru)
-
xantofil (warna kuning)
- fikosantin
(warna pirang/coklat)
-
fikoeritrin (warna merah)
- karoten
(warna keemasan)
Kandungan
pigmen-pigmen tersebut dalam algae dijadikan sebagai dasar klasifikasi (penggolongan)
algae.
- Cara Reproduksi :
a.
Secara Vegetatif (Aseksual) :
Algae
uniseluler :
- pembelahan
biner, contoh pada : Chlorella, Chlamydomonas, Navicula
- membentuk
zoospora (spora kembara), yaitu spora yang dapat bergerak dengan berenang
menggunakan flagella yang terbentuk dari pembelahan protoplasma secara
membujur, dimana tiap potongan hasil pembelahan akan terbungkus oleh dinding
sel baru yang dilengkapi dengan bulu cambuk (flagel ).
Contoh pada
: Chroococcum,Oedogonium, Vaucheria
Algae multiseluler
:
- dengan
fragmentasi, yaitu pemutusan bagian tubuh menjadi beberapa bagian.
Potongan-potongan tubuh tersebut akan tumbuh menjadi individu-individu baru.
Contoh pada : Spirogyra, Volvox globator
b.
Secara Generatif (Seksual) :
- Konjugasi
: berlangsung pada algae yang berbentuk benang/filamen.
- Peleburan
gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum).
Ada 3 macam
peleburan gamet, yaitu :
1. Isogami
( iso = sama ) yaitu peleburan antara gamet jantan dengan gamet
betina yang mempunyai ukuran dan bentuk yang sama sehingga gamet jantan dan
gamet betina sulit untuk dibedakan
2. Anisogami
(an = tidak, iso = sama), yaitu peleburan gamet jantan dengan gamet betina yang
mempunyai bentuk sama tetapi ukuran berbeda. Gamet jantan mempunyai ukuran yang
lebih kecil dari gamet betina.
3. Oogami
, yaitu peleburan gamet jantan dengan gamet betina yang mempunyai ukuran dan
bentuk yang berbeda. Gamet jantan ukuran lebi kecil dan dapat bergerak, gamet
betina besar dan tidak dapat bergerak.
KLASIFIKASI : Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, algae
dibagi menjadi 5 filum, yaitu :
1.
Chrysophyta (ganggang pirang/ kuning keemasan)
2. Diatomae
(Bacillariophyta) / Ganggang Kersik
3.
Chlorophyta (ganggang hijau)
4.
Phaeophyta (ganggang coklat)
5.
Rhodophyta (ganggang merah)
6.
Pyrrophyta (ganggang api)
1.
CHRYSOPHYTA ( G. KEEMASAN )
Ciri-ciri :
- Habitatnya ada yang di air tawar, di laut dan juga di tanah yang basah
- Mengandung pigmen :
- klorofil
a dan klorofil c yang terdapat dalam kloroplas yang
berbentuk cakram atau lembaran
- karoten
(keemasan) dan xantofil (kuning)
- Dinding sel mengandung zat kerzik / silika
Chrysophyta
dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
a.
Xanthophyceae (ganggang hijau-kuning)
b.
Chrysophyceae (ganggang cokelat-keemasan)
c. Bacillariophyceae
— Dipisahkan tersendiri dalam kelas Bacillariophyta
a.
Xanthophyceae (ganggang hijau-kuning)
- mempunyai
pigmen hijau (klorofil) dan kuning (xantofil).
- contoh : Vaucheria
(bentuk benang)
b.
Chrysophyceae (ganggang cokelat-keemasan)
- mempunyai
pigmen hijau (klorofil) dan keemasan (karoten)
- contoh
: Ochromonas (uniseluler)
Synura (koloni)
Manfaat
: sebagai
fitoplankton di ekosistem perairan
2. BACILLARIOPHYTA (
DIATOM / G. KERSIK )
- Habitatnya ada yang di air tawar, di laut dan juga di tanah yang basah
- Mengandung pigmen :
-
Klorofil a dan klorofil c
-
Karotenoid, fukosantin, diatoksantin dan diadinoksantin
- Dinding sel mengandung zat kersik / silika
- Contoh : Navicula, Pinnularia, Actinastrum, Desmidium, Bacteriastrum
- Manfaaat : - bahan isolasi
-
bahan penyekat dinamit
- bahan penggosok3. CHLOROPHYTA ( G. HIJAU )
- Habitat : paling banyak di air tawar (90%), di air laut(10%)yaitu yang berukuran besar.Sebagian ada yang dapat bersimbiosis dengan jamur
- Ada yang uniseluler, ada yang multiseluler dengan bentuk bermacam-macam
- Dinding sel mengandung selulosa
- Mempunyai kloroplas dengan bentuk bermacam-macam, contohnya :
- Spirogyra
kloroplas bentuk spiral
- Chlorella
kloroplas bentuk bulat
-
Chlamydomonas bentuk mangkuk
- Mempunyai pirenoid (tempat pembentukan amilum/cadangan makanan)
- Mengandung pigmen :
-
Klorofil a dan klorofil b
-
karoten dan santofil
- Bentuk thalus : lembaran, benang, bulat
- Reproduksi : - Aseksual : membentuk zoospora
-
Seksual : konjugasi
Proses
konjugasi pada Spirogyra :
Dua
benang Spirogyra yang berdekatan membentuk tonjolan yang saling
mendekat. Kemudian kedua tonjolan tadi bergabung membentuk saluran pembuluh.
Protoplasma
isi sel di dalam sel Spirogyra yang sudah berhubungan tersebut berlaku
sebagai gametangium. Gametangium + (yang bergerak) berpindah ke sel Spirogyra
yang lain bergabung dengan gametangiun – (yang diam ) .
Proses
bergabungnya protoplasma isi sel disebut plasmogami dan diteruskan pengabungan
inti (kariogami).
Hasil
persatuan gametangium terbentuk zigot yang diploid, kemudian membentuk
zigospora yang berdinding kuat dan tetap dorman untuk beberapa lama. Jika
zigospora tumbuh, maka akan terjadi pembelahan meiosis menjadi empat sel yang
haploid. Hanya satu sel yang berubah menjadi Spirogyra baru.
Contoh :
Bentuk
|
Contoh
|
1. Uniseluler
:
|
|
a. dapat bergerak
|
Chlamydomonas,
Euglena
|
b. tidak dapat bergerak
|
Chlorella,
Chloroccum
|
2.
Berkoloni :
|
|
a. dapat bergerak
|
Volvox
|
b. tidak dapat bergerak
|
Hydrodictyon
|
3.
Berbentuk benang
|
Spirogyra,
Oedogonium
|
4. Berbentuk
lembaran
|
Ulva,
Chara
|
Manfaat :
-
Fitoplankton di ekosistem air
- Sumber
Protein Sel Tunggal (PST/ Single Cell Protein), yaitu Chlorella
- Sebagai
sayuran, yaitu Ulva (selada laut)
4. PHAEOPHYTA ( G. COKLAT )
- Habitat : sebagian besar hidup di laut, terutama di daerah beriklim dingin
- Bentuk tubuh menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bagian seperti akar, batang dan daun.
- Mengandung pigmen :
-
klorofil a dan klorofil c
-
fukosantin, karoten dan santofil
- Dinding sel mengandung selulosa dan asam alginat
- Contoh : Fucus, Turbinaria, Sargassum, Laminaria, Macrocystis
- Manfaat :
- penghasil
asam alginat
- penghasil
Kalium (K), Nitrogen (N), Fosfor (P), Iodium (I2), Kalsium (Ca)
- sebagai
fitoplankton di ekosistem air
5.
RHODOPHYTA ( G. MERAH )
- Habitat : sebagian besar hidup di laut, beberapa hidup di air tawar dan tanah.
- Bentuk tubuh menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
- Mengandung pigmen :
-
klorofil a dan klorofil b
-
fikoeritrin, fikosianin, karotenoid
- Dinding sel mengandung manan dan xilan
- Contoh : Gracilaria, Eucheuma, Gelidium, Chondrus
- Manfaat :
- Bahan
agar-agar dan sup
- penghasil
karagin, yaitu material gelatin yang sering digunakan dalam pembuatan alat
kosmetik, cat, es krim dan bahan pembuat kue.
C.
PROTISTA MENYERUPAI JAMUR
Ciri-ciri :
- Uniseluler atau multiseluler
- Tidak mempunyai klorofil
- Habitat di tempat –tempat lembab
Protista
menyerupai jamur dibagi 2 filum, yaitu :
1.
Myxomycota (Jamur Lendir / Plasmodial )
2. Oomycota
( Jamur Air )
1.
MYXOMYCOTA ( JAMUR LENDIR / PLASMODIAL )
- Dijumpai di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab.
- Struktur tubuh vegetatif :
- berbentuk seperti
lendir atau plasmodial, yaitu suatu massa protoplasma tanpa
dinding sel yang berinti banyak (multinukleat).
- pada fase vegetatif
sifat-sifat jamur lendir mirip dengan Amoeba , tetapi reproduksinya
mirip fungi.
- Reproduksi : – Aseksual / vegetatif : membentuk spora
- Seksual /
generatif : peleburan gamet (singami, yaitu peleburan
gamet jantan dan betina yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama)
- Di bagi menjadi 2 tipe, yaitu :
1.
Myxomycota (tidak bersekat)
2.
Acrasiomycota (bersekat)
2.
OOMYCOTA ( JAMUR AIR )
- Hifa tidak bersekat (senositik), berinti banyak
- Dinding sel terdiri atas selulosa
- Habitat : dijumpai pada tempat-tempat berair, banyak bahan organik dan tidak terkena cahaya matahari langsung.
- Reproduksi : aseksual : membentuk zoospora yang memiliki 2 flagella
Seksual
: peleburan gamet
- Contoh : Saprolegnia , saprofit pada hewan yang mati di air
Phytophtora atau jamur karat putih :
- Phytophtora
infestans parasit pada kentang
- Phytophtora
nicotinae parasit pada tembakau
- Phytophtora
palmifera parasit pada kelapa
Pythium ; menyebabkan penyakit busuk pada
perkecambahan (tanaman di persemaian), contohnya pada tembakau, bayam, kemiri
dll
Artikelnya bermanfaat kak, ini saya juga punya artikel tentang Protista (mirip Hewan, Jamur, Tumbuhan), semoga dapat saling melengkapi
BalasHapusMateri Protista (Lengkap) - MARKIJAR.Com