Judul
Buku : Cara Mudah Budidaya Lobster Air
Tawar
Budidaya perairan merupakan usaha manusia untuk menghasilkan produk
perikanan dalam jumlah banyak. Contohnya tambak ikan dan udang, Kerambah Jaring
Apung (KJA), kolam ikan dan sebagainya. Budidaya perairan juga sangat penting,
untuk mendapatkan hasil yang melimpah, manusia sering menggunakan alat tangkap
atau bahan kimia berbahaya, akibatnya persediaan ikan menjadi berkurang dan
tempat tinggal mereka pun rusak, sehingga manusia perlu melakukan alternative
lain untuk menghindari penangkapan langsung dari alam yang berlebih agar
lingkungan tetap terjaga.
Sumber makanan berprotein tinggi banyak berasal dari perairan yakni
ikan, udang, dan lobster. Lobster salah satunya, memiliki kandungan gizi yang
sangat tinggi,serta memiliki tekstur dan rasa yang tidak kalah dengan lobster
laut. Lobster ada yang hidup di air laut maupun air tawar, tapi yang umum
dibudidaya adalah lobster yang hidup di air tawar. Budidaya lobster air tawar
dibagi dalam dua tahap, yaitu pembenihan dan pembesaran.
Dalam perkembangannya lobster air tawar terdapat di hamper semua benua,
kecuali di Benua Afrika dan Antartika. Lobster air tawar yang hidup di daerah
tropis seprti Indonesia memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan lobster air
laut. Lobster termasuk kelompok udang (Crustacea),
banyak terdapat di danau air tawar, rawa-rawa, dan sungai. Dihabitat aslinya,
jenis udang besar ini biasanya hidup di tempat yang memiliki tempat berlindung
sperti celah-celah bebatuan dan akar pohon. Lobster air tawar memiliki beberapa
nama umum sperti Crayfish, Crawfish,
Crawdad.
Tubuh lobster air tawar terdiri dari bagian kepala yang disebut Chepalothorax dan badan atau perut yang
disebut abdomen. Pada lobster air tawar jantan jenis Cherax quadricarinatus atau lebih dikenal dengan red claw umunya
terdapat tanda merah dibagian luar kedua ujung capitnya, sedangkan lobster red
claw betina tidak memiliki tanda merah di kedua capitnya.
Lobster memiliki sifat-sifat berkelana, mengalami pergantian kulit atau
molting, kanibal, mencari sumber air baru, hewan malam (nocturnal) dan
berkelompok. Ada beberapa jenis lobster air tawar yang dapat dikonsumsi dan
dibudidayakan antara lain; red claw, yabby, Red Swamp Crayfish, dan Marron,
pada red claw yang biasanya hidup di habitat aslinya seperti sungai, rawa, atau
danau, red claw ini tergolong omnivora dan lobster air tawar inilah yang paling
banyak dibudidayakan di Indonesia.
Dalam proses pembesaran lobster air tawar, ada beberapa sarana yang
harus disiapkan yaitu wadah pembesaran, media persembunyian, kualitas air,
sumber air, dan aerasi. Pada wadah pembesaran lobster yang perlu disiapkan
Kolam semen/tanah, Talang hujan dan botol. Pada media persembunyian yang perlu
disiapkan Paralon/pipa,batu bata roster,dan tali raffia. air merupakan faktor
terpenting dalam budidaya lobster air tawar, Kualitas air harus selalu
diperiksa u/ memastikan tidak ada kandungan senyawa yang berbahaya bagi
lobster. Sumber air, air yang digunakan untuk budidaya lobster air tawar dapat
berasal dari berbagai sumber, yakni bisa air sungai, air tanah, dan air PAM.
Alat yang dapat digunakan untuk menciptakan aerasi air yang baik adalah pompa
air, pompa udara, dan filter.
Pada tahap pemeliharaan kegiatan pembesaran lobster air tawar dimulai
dari persiapan bak, pengisian air, peletakan media perlindungan, pemberian
pakan, control kualitas air, dan panen. Pada tahap panen, dilakukan setelah
burayak berumur 2 bulan sejak menetas atau berukuran 2 inci. Cara panen
sebaiknya dilakukan saat cuaca tidak terlalu panas, pada pagi atau sore. Untuk
memanen lobster, cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan perangkap
pembuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar